Ditulis oleh: @giaghaliyah, pendidik
Kedisiplinan adalah salah satu karakter utama yang harus dimiliki oleh para santri. Untuk menjadi muslim yang tangguh, karakter disiplin adalah pondasinya.
Sikap disiplin harus dilakukan dalam setiap kegiatan santri, terutama ketika beribadah. Sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban untuk salat lima waktu. Para santri dididik untuk disiplin salat lima waktu di masjid dan harus datang ke masjid minimal 10 menit sebelum azan berkumandang. Tak hanya disiplin salat lima waktu saja, di pondok pesantren ini juga berusaha membuat program-program penunjang kedisiplinan untuk para santri agar terlatih menjadi muslim yang tangguh dan berkarakter.
Berikut ini 5 program kedisiplinan yang diterapkan di pondok pesantren.
Membiasakan kata Izin dan Siap
Seluruh santri harus membiasakan dirinya bersikap sopan dan santun dalam keseharian. Salah satunya adalah membiasakan berkata izin kapanpun dan dimanapun.
Misalnya, “Ustadz, saya izin ingin ke toilet.” Atau, “Ustadz, saya izin bertanya”, dan sebagainya. Dengan begitu, akan tertanam karakter sopan dan santun dalam setiap diri santri.
Sesuai dalam firman Allah, “Orang-orang yang meminta izin padamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang beriman pada Allah dan rasulnya.” (QS. An Nur: 62).
Tak hanya kata izin, begitupun dengan kata siap. Kata Siap menunjukkan perhatian/atensi kepada orang lain atau menghargai orang lain. Contoh, “Fulan, Ustadz ingin minta bantuanmu. Bisa?”, “Siap, bisa Ustadz!” jawab santri.
“Bukanlah termasuk golongan kami siapasaja yang tidak menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dan mengenal hak orang alim kita.” (HR. Ahmad & Hakim: 4319).
Dua kata ajaib itulah dijadikan sebagai bagian dari program kedisiplinan di pondok pesantren agar para santri menjadi manusia yang berkarakter.
Mobilisasi Berbaris
Program kedisiplinan yang satu ini cukuplah unik, yaitu santri diharuskan untuk berbaris apabila sedang mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Program ini bertujuan untuk menyatukan hati dan mengikis keegoisan dalam diri santri.
Apabila ada teman yang masih melakukan aktivitas di suatu tempat, maka temannya yang lain harus setia menunggu bersama, agar bisa berjalan bersama-sama menuju tempat berikutnya. Dengan begitu, program kedisiplinan ini mampu mempererat kemistri dan setia kawan antar santri. Mereka bisa saling menjaga dan juga saling mengingatkan satu sama lain.
Hadist Riwayat Muslim, “Rasul bersabda, luruskanlah shaf kalian dan janganlah bercerai berai sehingga akan bercerai berai hati kalian.”
Selain itu dalam firman Allah, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang/dakwah/menuntut ilmu dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. As-Shaf: 4)
Makan Bersama dan Serempak
Tak hanya ketika mobilisasi yang harus bersama-sama dan berbaris, ketika santri makan pun juga harus bersama-sama dan serempak.
Tujuan program kedisiplinan ini adalah untuk mengikis keegoisan serta menumbuhkan jiwa kebersamaan. Melalui program kedisiplinan makan bersama dan serempak ini, santri akan dilatih untuk disiplin dan tepat waktu untuk datang ke math’am (tempat makan), tertib mengantre ketika mengambil makanan, serta bersabar menunggu sampai seluruh santri telah selesai mendapatkan makanannya masing-masing. Lalu, santri akan makan bersama dan serempak.
“Wahai rasulullah sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?, beliau bersabda, “kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri”, mereka menjawab, “ya”, beliau bersabda, “hendaklah kalian makan secara bersama-sama dan sebutlah nama Allah maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Daud: 3760)
Stretching Setiap Hari
Stretching adalah kegiatan peregangan otot dengan cara mengulurkan beberapa bagian tubuh dan melenturkan bagian tubuh. Beberapa ilmuwan menemukan bahwa stretching sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan otot, tetapi juga meningkatkan kesehatan, kualitas hidup dan keinginan untuk terus bergerak sekaligus berpikir dengan jernih.
Itulah mengapa stretching menjadi program kedisiplinan untuk para santri. Mereka harus menjalankan program ini setiap harinya secara rutin pada sore hari.
Karena dalam Hadist Riwayat Muslim, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah.”
Apel Malam Sebelum Tidur
Program kedisiplinan yang kelima adalah apel malam. Para santri harus disiplin mengatur waktunya dengan baik. Tepat pukul 21.30 seluruh santri harus membersihkan dan merapikan kamarnya yang merupakan tanggung jawabnya sendiri. Pada pukul 21.50 akan dilaksanakan apel malam, dimana para santri harus berdiri di samping tempat tidur masing-masing, lalu wali kamar memeriksa kebersihan dan kerapian kamar.
Tak hanya itu, santri juga harus bersiap tidur tepat waktu serta malaksanakan sunnaH Rasulullah sebelum tidur.
Program kedisiplinan ini bertujuan untuk membiasakan santri hidup bersih, rapi, tertib dan bertanggung jawab. Selain itu, adanya apel malam ini agar para santri tidur dengan nyaman dan berkualitas. Program kedisiplinan ini merupakan bagian dari sunnah Rasulullah tentang persiapan sebelum tidur.
Pendidikan karakter akan terbangun dari kedisiplinan. Para santri dididik untuk melaksanakan program kedisiplinan agar tebentuk pribadi muslim yang kuat, tangguh, kokoh dan dinamis, serta bertanggung jawab terhadap amanah dan juga kemajuan kualitas dirinya.
Sumber: Kurikulum pondok pesantren Ibad ArRahman
PSB Ibad ArRahman Tahun Pelajaran 2019-2020 telah dibuka.
Kunjungi www.air.or.id/daftar.
Narahubung: Admin PSB Ibad ArRahman (081314692014)
“Al Qur’an in my heart, Science in my mind.”