Guru Profesional?
Kata Guru Profesional memang kerap kita dengar, namun dalam pelaksanaannya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Butuh keterampilan khusus untuk menjadi guru profesional. Menjadi Guru tidak hanya sekedar “Transfer Information or Materials” tetapi harus memiliki keterampilan untuk menjadi pendidik yang baik. Adapun aspek yang harus di perhatikan dalam sebuah pengajaran bahwa kita sedang mendidik manusia yang berjiwa sosial, disamping sebagai indivual. Tentunya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini yang menuntut kita untuk bisa berkreasi saat pembelajaran berlangsung. Ada 4 (Empat) aspek yang harus diperhatikan dalam setiap peserta didik, yaitu: Jism (Tubuh), Nafs (Nafas), Ruh (Roh) dan Qolb (Hati).
- Jism/Tubuh
Hal yang harus dibangun pada setiap peserta didik pada tubuhnya diantaranya adalah kesehatan atau kekuatan, kebersihan dan kerapihan serta keterampilan. Hal ini bisa dilakukan saat pembelajaran akan dimulai dengan cara Guru meminta siswa untuk merapihkan pakaian dan tempat duduk sebelum pembelajarn berlangsung.
- Nafs
Dalam Nafs ini yang harus dibangun pada jati diri seorang anak, yaitu pada IQ dan ESQ nya. Untuk mengasah IQ siswa, Guru harus melatih siswa untuk berpacu dalam berfikir, memiliki pemahaman yang baik (Komprehensif), menganalisis, sintesis, menganalogikan, dapat membedakan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Disamping IQ, kecerdasaan yang harus dibangun yaitu kecerdasaan emosinal siswa, tentunya sifat-sifat yang baik.
- Roh
Konsumsi Roh adalah sesuatu yang dapat memupuk kerinduaan pada sang Pencipta roh itu sendiri, Karena pada hakikatnya seseorang yang merindu akan selalu menyebut-nyebut nama Tuhannya, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah guru mengantarkan siswa untuk selalu mengingat pada Allah SWT, sampai mereka merasa bahwa setiap langkahnya tidak luput dari pengawasan-Nya. Selain itu, orang yang merindu senatiasa selalu membaca pesan-pesan-Nya. Hal ini dimaksudkan sering membaca Al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman untuk mengarungi samudara kehidupan. Jika rindu itu dipupuk, maka rasa cintapun akan semakin dalam. Seseorang yang merindu akan membela dan melakukan apa yang membuat seseorang itu semakin merindukannya, tentunya ia akan melakukan hal yang baik/ Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
- Qolb (Hati)
Pekerjaan hati ini tidak lain hanya untuk MENCINTAI. Mencintai siapa? Maka jawabanya adalah mencintai sang Pencipta CINTA, yaitu Allah SWT atau biasa disebut Inabah.
Apapun mata pelajaran yang kita emban, harus bisa mengantarkan dan membangun karakter yang disebut kan diatas.
Karena jika lalai maka itu sama artinya kita sedang menghancurkan karakter orang tersebut.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan saat mengadakan sebuah proses pembelajaraan:
- Berdiam didepan pintu sampai siswa siap mmenerima kedatangan kita.
- Mengucapkan salam serta menatap mata semua siswa ,
- Merapihkan tempat duduk
- Mengawali pembelajaraan dengan Basmallah
- Menulis subject, contoh “Bahasa Indonesia”
- Menulis tanggal, dalam hal ini guru menulis produk siswa (Dictation of student)
- Berikan Apresiasi
- Mereview pelajaran minggu lalu, namun jangan terlalu lama
- Mengiring siswa untuk mengarah pada materi yang akan kita sampaikan
- Saat pembelajaran berlangsung, guru menjadi fasilitas atas siswa, biarkan siswa yang pintar
- Siswa diminta untuk membaca buku teks nya
- Memberikan pertanyaan sesuai dengan tujujuan pembelajaran
- Membuat kesimpulan besama-sama
- Menutup dengan doa dan Salam
Demikan contoh simple dalam sebuah pembelajaran yang harus kita laksanakan sebagai Guru. Semoga kita akan segera merubah diri untuk menjadi guru yang dapat menginspiratif dan dirindukan oleh semua orang
Do the Best, Allah Akbar!!! (Nurfahmi Al Ibarhim)