Ibad Ar Rahman Study Tour Ke Bandung
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) begitu pesatnya sehingga seringkali terjadi suatu perubahan terhadap IPTEK sebelumnya. Terbukti dengan banyaknya penemuan-penemuan baru yang memungkinkan adanya perubahan teori lama.
Dengan predikat yang kami sandang saat ini, yakni ”Santri” sehingga kami menyadari betapa pentingnya menguasai perkembangan IPTEK, akan tetapi dengan berbagai keterbatasan kemampuan yang ada, paling kami dapat mengetahui dan memahami sejauh mana perkembangannya sampai saat ini, dan dapat menghindari ketertinggalan dan kekeliruan dalam bidang sains.
Atas dasar pemikiran di atas maka Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School mengadakan kegiatan Study Tour ke Bandung yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada santri tentang perkembangan IPTEK dalam upaya menghindari ketertinggalan dan kekeliruan. Salah satu upayanya tersebut adalah dengan mengadakan kunjungan ke Sasana Budaya Ganesa atau yang dikenal dengan Sabuga. Yaitu tempat wisata edukasi yang di dalamnya banyak terdapat banyak alat peraga IPTEK, teater tiga demensi, dan tempat bermain anak. Teater tiga dimensi memiliki layar berbentuk setengah lingkaran yang menayangkan film-film pendek tentang sains.
Menurut Abdul Muis, selaku penanggungjawab kegiatan tour ini, mengatakan bahwa, selama ini Ibad Ar Rahman rutin mengadakan Study Tour setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk belajar secara langsung tentang IPTEK yang selama ini mereka pelajari di buku-buku pejaran. Juga memberikan api semangat kepada santri untuk belajar dan belajar tentang IPTEK.
”Ya selama ini kami hanya belajar secara teori dan praktik secara terbatas. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk mengembangkan pengetahuan IPTEK santri melalui kegiatan Study Tour ke tempat-tempat pendidikan, salah satunya adalah pabrik tahu dan Sabuga di Bandung.” Ujar Ustad Muis di kantor guru putra.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 27 Januari 2016 untuk santri putra dan hari Kamis, 28 Januari 2016 untuk santri putri. Tempat-tempat yang mereka kunjungi adalah Ciater, pabrik tahu, Sabuga, dan Cibaduyut.
Rombongan berangkat dari pondok pada hari Rabu, 27 Januari 2016, jam 23.00 WIB langsung menuju Ciater Bandung. Sesampainya di sana (04.00 WIB), mereka langsung shalat subuh berjamaah di masjid terdekat, mandi dan makan pagi bersama.
Setelah itu, pada jam 08.30 WIB, rombongan Study Tour langsung mengunjungi pabrik tahu. Di mana, tujuan mengunjungi tempat ini adalah mengetahui secara langsung makanan khas Indonesia yang mereka makan sehari-hari. Di sini juga mereka diberikan arahan langsung oleh pemandu tentang tata cara membuat dan memilih tahu yang enak, sehat, dan bebas formalin. Kegiatan di tempat pembuatan tahu berakhir pada jam 11.30 WIB dan mereka langsung perisapan shalat dhuhur dan makan siang.
Setelah shalat dan makan, pada jam 13.00 WIB, mereka langsung menuju ke Sabuga, yaitu tempat edukasi yang di dalamnya banyak terdapat alat peraga IPTEK, di antaranya : Captured Shadow, Flow Motion, Large Kaleidoskop, Wire & Buzzer, Angular Momentum, Parabolic Mirror, Chaotic Pendulum, Space Scale, Bottle Lightning, Jacob’s Ladder, Moementum Chair, Fun House Mirror, Hot Hands dan Large Pole Pattern.
Menurut Anggit, santri MTs kelas IX, mengatakan bahwa, berada di ruangan ini merasa seperti seorang ilmuwan yang sedang mencoba penemuan. Di sini kamu lebih mengerti dan paham tentang IPTEK daripada di buku yang membuat kami pusing. Dan ternyata IPTEK itu sangat menyenangkan. Alat yang menjadi favorit kami adalah Bottle Lightning, yaitu apabila bola tersebut disentuh tangan maka tangan akan berfungsi sebagai suatu saluran listrik ke bumi, oleh sebab itu lidah petir akan menuju ke arah di mana ujung jari itu terletak.
“Kami khususnya saya pribadi sangat senang sekali bisa berkunjung ke Sabuga Bandung. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang IPTEK, kami juga mencoba bisa mencoba langsung di sana. Kami merasa seperti ilmuan yang sedang mencoba penemuan-penemuan. Di sini tidak seperti di sekolah yang kebanyakannya teori dari pada praktik sehingga membuat kami pusing. Tetapi di sini semuanya berubah, ternyata IPTEK itu sangat menyenangkan. Sedangkan alat Favorit kami adalah Bottle Lighting.” Tutur Anggit penuh semangat.
Akhirnya pada jam 15.00 WIB, rombongan Ibad Ar Rahman menuju Cibaduyut, yaitu daerah sekitar kota Bandung Selatan yang terkenal dengan kerajinan sepatunya. Di sana, mereka berbelanja, dan melihat-lihat hasil kerajinan sepatu. Sebagian dari mereka juga berbelanja untuk dibawa pulang ke pondok.