Leadership Management
1. Urgensi Leadership Management
Leadership/Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk tercapainya tujuan bersama.
Islam sangat perhatian sekali terhadap masalah kepemimpinan yang tertata dengan rapi, baik kepemimpinan diri, keluarga, masyarakat, negara dan dunia.
Firman Allah QS Ash Shoof, 61/4:
“Sesungguhnya Allah senantiasa mencintai orang-orang yang berjuang di jalanNYA dengan management yang tertata seperti halnya bangunan yang tersusun kokoh”
Atsar`Shahabat, Ali bin Abi Thalib berkata:
“Al Haq/kebenaran yang tidak tertata rapi akan dikalahkan oleh kebahtilan yang tertata rapi”
Pondok Ibad Ar Rahman adalah suatu lembaga yang memiliki Visi dan Misi yang sangat jelas. Karenanya Ibad Ar Rahman adalah tempat ibadah, ladang amal, markas kaderisasi dan medan perjuangan yang tentunya untuk terwujudnya Mimpi dan Semangat besar itu sangat dibutuhkan Leadership Management yang mapan.
Untuk peningkatan mutu IRIBS sebagai lembaga pendidikan yang Islami, maka diselenggarakan pelatihan, atau lebih tepat disebut ma’mal atau laboratorim Leadership management.
Ma’mal / Laboratorium Leadership Management diselenggarakan hari Jum’at-Sabtu, 18-19 April 2014 yang dibawakan oleh Mr. Naseer, seorang pakar motivasi bertaraf Internasinal dari Singapura, memiliki Target Luar Biasa yaitu Perubahan.
Perubahan adalah Pilihan dan Pilihan adalah Perubahan (Change is about Choice and Choice is about Change).
Dari Ma’mal yang telah kita ikuti diharapkan “Have a open outlook towards change, unexpected or planned and embrace it” (memiliki pandangan terbuka terhadap perubahan, yang direncanakan atau yang tak terduga dan menerimanya dengan sepenuh hati) sehingga menjadi solusi terhadap peningkatan mutu Ibad dari Cita Idealita menuju Fakta Realita.
- Substansi/Isi Materi Ma’mal Leadership Management
Ada tiga hal yang harus dimiliki seorang Pemimpin.
- Kekuatan Visi
Seorang Pemimpin yang memiliki Visi akan menjaga konsistensi dari organisasi atau kelompok yang dipimpinya. Anggota suatu organisasi/lembaga tidak akan focus, tidak serius, nampak lemes, suka males, pasif, statis, pesimis, labil, tidak optimal dan tidak tahan batingan ketika menghadapi ujian dalam menjalankan misi karena tak memahami dan menjiwai visi. Hal ini akan lebih berbahaya dikala sang Pemimpin tidak memiliki kekuatan Visi.
Visi yang harus dimiliki seorang Pemimpin secara umum adalah “SMART GOAL”, yaitu
- S =Success (Keberhasilan) >Membawa Ibad untuk maju yang tak keluar dari Visi
- M =Measurable (Terukur) >Target yang akan dicapai disesuaikan dengan keadaan
- A =Action (Kerja/Perbuatan)>Tidak hanya bicara/perintah tapi manfestasi/amal nyata
- R =Reseach (Penelitian) >Harus ada evaluasi menuju arah yang lebih baik
- T = Time (waktu) >Disiplin dan optimalisasi waktu yang efektif.
Visi adalah sebagai Ultimate Goal yang harus jelas sasaran panah yang akan dituju sehingga sang Pemanah (Pemimpin) memiliki jati diri, kepercayaan diri dan memiliki prinsip yang kokoh, yang dengan semangat SMARTnya ia berusaha optimal dengan berbagai cara mempelopori bagaimana panah yang dibidikannya tercapai dengan cepat dan tepat sasaran.
- Kekuatan Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi, karena organisasi merupakan kumpulan dari banyak orang yang harus bekerja sama dalam mengatasi/menyelesaikan suatu masalah. Adanya kerjasama untuk tercapainya tujuan bersama perlu adanya kejelasan target, sasaran, strategi, taktik dan teknis dari suatu komunikasi tersebut. Apabila tidak ada dan tidak jelasnya komunikasi akan terjadi misinterpretasi dan mispersepsi kerja, degradasi kinerja dan deviasi dari visi misi yang ada.
Komunikasi dibagi dua arah:
- One Way Communication (Komunikasi satu arah).
Komunikasi satu arah ini akan terjadi multi interpretasi yang berdampak kepada multi persepsi dan akhirnya berdampak pula kepada multi aktualisasiatau multi manifestasi.
Apabila pola komunikasi ini akan dipakai maka sang Pemimpin mengarahkannya harus detail sedetail-detailnya..
- Two Way Communication (Komunikasi dua arah)
Komunikasi dua arah ini sangat baik yang tentunya lebih baik daripada cara komunikasi pertama.
Di sini Pemimpin disamping dia memberi arahan yang jelas terhadap anggotanya dia juga harus mendengar masukan dari siapapun termasuk dari bawahannya sebab boleh jadi dari bawahan ada ide-ide yang cemerlang.
Di sinilah pula Pemimpin dan anggotanya harus saling melengkapi, sebab satu sama lain ada kelebihan dan kekurangannya.
Pemimpin sebelum mengambil konklusi harus cari tahu dari berbagai sudut pandang, karena setiap akibat pasti ada sebabnya.
Pemimpin tidak boleh bawa diri apalagi otoriter walau punya otoritas. Ini sangat jauh dari prinsip-prinsip komunikasi.
Oleh karena itu Pemimpin dan anggota yang dipimpinya harus dijalin K3 (Keterbukaan, Komunikasi dan Koordinasi) sebab banyak kepala lebih baik daripada satu kepala demi terpecahkannya masalah (Problem Solving) dengan akurat, tepat, cepat dan pas.
Pola komukasi ini pernah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS ketika mendapat wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya (Isma’il) dia (Ibrahim AS) minta pendapat kepada anaknya (berkomunikasi dengan Isma’il tsb) walau sudah ada keputusan muthlaq yang tak bisa diganggu gugat dari Allah SWT. Isma’ilpun begitu loyalitas terhadap Bapaknya (sebagai pemimpin) walau resiko menimpanya karena sudah adanya komunikasi yang jelas tentang keputusan dari yang Maha Muthlaq.
- Kekuatan Keteladanan
Seorang Pemimpin harus memberi keteladanan terhadap anggotanya dalam menempuh tujuan atau dalam mewjudkan visi yang telah dibuat. Keteladanan memiliki nilai yang sangat efektif.
Ada tiga level paradigma:
- Tidak mendengar juga tidak memperhatikan
- Mendengar tapi tidak memperhatikan
- Mendengar dan memperhatikan
Ketiga level tsb tentu yang paling baik adalah level “c”. Para anggota/audience bukan hanya memperhatikan apa yang didengar dan dibicaraakan tapi yang utama memperhatikan apa yang dilakukan (Body Language). Kekuatan daya ingat audience (anak, santri, murid, anggota) terhadap Body Language/Ketauladanan Pemimpin (orang tua, guru, ustadz dan pimpinan) sekitar 55 %.
Jadi hal yang paling besar diingat oleh audience adalah Visualisasi seorang Pemimpin.
Bila Pemimpinnya baik akan baik yang dipimpinnya dan bila pemimpinnya tidak baik maka yang dipimpin juga tidak akan baik.
Kita semua Warga IRIBS adalah Pemimpin, yang sangat berpengaruh terhadap baik tidaknya para santri kita. Oleh karena itu Uswah dan Qudwah Hasanah kita semua amat sangat penting dalam segala hal jangan “kabura maqtan ‘indallaahi an taquuluu maalaa taf’alauun” dan jangan pula “A ta’murunannaasa bil birri wa tansauna anfusakum wa antum tatluuna al kitaaba, afalaa ta’qiluun”. Kita harus jadi Uswah dan Qudwah Hasanah, kita harus menjadi kepemimpinan dan kepribadian yang baik !
Setiap kita adalah Pemimpin dan kepemimpinan kita akan diminta pertanggungan jawabnya baik di dunia terlebih di akherat kelak.
Ada 7 Kebiasaan orang yang sangat efektif :
- Be proactive ( bersikap proaktif)
- Begin with the end in mind (Mulai dengan memikirkan tujuan akhir)
- Put first things first ( dahulukan yang utama)
- Think win-win ( Berpikir menang bersama)
- Seek first to understand, then to be understood ( berusaha memahami dahulu, kemudian berusaha dipahami)
- Synergize (bersinergi)
- Sharpen the saw (mengasah kemampuan)
Selain materi yang sangat berguna bagi peningkatan kemapuan sebagai pemimpin, juga diadakan game atau permainan.
Beberapa game yang berkaitan dengan Leadership Management, antara lain :
- Membuat nama group dari kedekatan tanggal dan bulan
- Game Pegangan Tangan Melingkar dalam Satu Group
- Balon dengan Tusukan Lidi/bamboo
- Membuat Tulisan dengan Tangan Kiri
- Membuat jargon Group (76 yang penting Happy !, dll.)
- Tertinggi, Terpendek dan Terjorok
- Intruksi Buat Gambar dengan komunikasi satu Arah
- Intruksi Buat Gambar dengan komunikasi Dua Arah
- Mengeluarkan Tali yang Terhimpit Tangan
- Membuat lobang pada kertas A 4/kwarto yang bisa dimasuki oleh satu group anggota
- Test 3 menit
- Active Listening Self-Assessment
Dari semua Games tsb secara umum mengandung isi, essensi dan substansi sbb.
- Adanya kejelasan Visi Misi
- Adanya kejelasan Sistem
- Adanya dan Komunikasi yang terbuka
- Adanya pemimpin
- anggota pilihan
- Kepeloporan dan ketauladanan yang aplikatif
- Kedekatan dan kesejalanan serta menghilangkan (meminimalisir) perbedaan
- Kerjasama yang kompak , fokus dan serius ke arah satu tujuan
- Aktif dan dinamis tidak pasif dan statis menyia nyiakan waktu dan kesempatan.
- Semangat, antusias, optimisme dan pantang menyerah
- Memiliki jiwa contributor, mensupport dan saling membantu satu sama lain
- Adanya keberanian, tidak penakut dan pengecut.
- Memiliki mental out of the box, tidak jumud, beku, orthodox, kolot, kuno dan tidak mempertahankan status quo.
- Peka, cermat dan kehati-hatian dalam mengatasi masalah yang krusial dan beresiko
- Semua orang (pemimpin dan yang dipimpin) ada kelebihan dan kekurangannya
- Sesuatu yang belum terbiasa susah dan kalau sudah terbiasa mudah. Bisa karena biasa.
- Harus memiliki kebanggaan diri tapi mengakui kelebihan orang lain
- Mampu merangkul semua kalangan dan mampu memenuhi kebutuhan umum
- Rasa Memiliki dan Tanggung Jawab
- Taat kepada perintah pimpinan dan tidak terpengaruh oleh profokator
- Introspeksi tidak hanya ektrospeksi
- Menjadi manusia pembelajar tidak merasa cukup dengan apa yang ada.
- Antisipasi terhadap jebakan, ancaman, tantangan, gangguan, hambatan dan rintangan.
- Gelisahnya ketika tidak bisa mengatasi masalah dan bahagianya ketika mampu menyelesaikan berbagai masalah dari kerja keras yang optimal.
Dari pelatihan “Leadership management “ diharapkan lahir pemimpin pemimpin umat yang dapat membawa IRIBS khususnya dan Indonesia pada umumnya ke gerbang kejayaan. Aamiin…ya Robbal alaamiin….. (Ratna Meldia, SH)
Kunjungan Mr. Ted Lyng Sebagai Counselor Politic Embassy of the United States of America
Pertemuan Kepala Sekolah JSIT
Pada tanggal 13 Februari 2014, merupakan kehormatan bagi Pondok Pesantren Ibad Ar Rahman dapat menyelenggarakan Pertemuan Kepala sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Acara berlangsung dari pukul 11.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Pertemuan ini dihadiri oleh 15 orang Kepala Sekolah atau wakilnya dari sekolah sekolah yang tergabung dalam JSIT.
Membuka Acara
Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan.
Acara dibuka oleh Kepala Sekolah Mts. Ibad Ar Rahman, ustad Ahmad Zainie. Dilanjutkan dengan sambutan dari Mudir Ustad Zaenal Sholihin, setelah itu acara dipandu oleh pengurus JSIT.
Adapun agenda pertemuan adalah,
- Laporan penyelenggaraan Olimpiade JSIT
Olimpiade JSIT yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2014 bertempat di Nurul Fikri Cinangka. Diikuti oleh Sekolah sekolah Islam yang tergabung dalam JSIT sepropinsi Banten.
Dana yang dikumpulkan dari sekolah sekolah peserta sebesar Rp. 22.784.500, sedangkan pengeluaran untuk penyelenggaraan Olimpiade JSIT menghabiskan dana sebesar Rp. 22.782.950.
Hasil Lomba :
Juara umum SD adalah SDIT Bina Insani
Juara umum tingkat SMP adalah SMPIT Al Qudwah
Juara umum tingkat SMA/MA adalah MA Ibad Ar Rahman
Evaluasi Kegiatan Olimpiade JSIT :
- Masalah honor panitya dan juri
- Tempat lomba
- Ketegasan PJ Lomba
- Ketaatan Juklak dan juknis.
Para Peserta
- Pembentukan KKG dan MGMP
KKG adalah Kelompok Kerja Guru dan MGMB adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran.
Upaya peningkatan profesionalisme guru antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya. Kegiatan tersebut sangat dimungkinkan dilaksanakan di Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk tingkat SD, atau di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk tingkat SMP dan SMA, mengingat wadah ini dijadikan sebagai tempat melakukan pertemuan bagi guru kelas atau guru mata pelajaran sejenis.
Dalam rangka pembentukan KKG dan MGMP ini akan diselenggarakan pada tanggal 27 Maret , bertempat di Sekolah Bina Insani dan Mata pelajaran yang dipilih adalah PAI, artinya semua guru mata pelajaran PAI harus mengikutinya. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Para guru yang mengikutinya harus membawa buku paket, RPP dan Silabus.
Kontribusi setiap guru peserta adalah Rp. 25.000,-
- Pelatihan Manajerial Sekolah
Pelatihan ini diperuntukkan bagi Kepala Sekolah dan wakil Kepala Sekolah, untuk pelatihan ini akan dibuat Panitya oleh Bapak Arifin.
Sebelum ditutup ada himbauan untuk ikut meringankan beban penderitaan Bapak Wn Wirawan sebagai ketuan Regional JSIT yang menderita kanker getah bening. Kepada siapa saja yang ingin memberikan sumbangan harap di transfer ke Bendahara, Ibu Nani Suryani Bank Syariah Mandiri cabang Lebak Banten no. rek. 2957013854, paling lambat tanggal 5 Maret 2014.
Berfoto Bersama
Acara ditutup dengan pembacaan doa.
Sebagai tanda mata ,Ibad Ar Rahman memberikan cindera mata Gelas bergambar Ibad ar Rahman.
Semoga pertemuan ini dapat mempererat silaturahmi kita.
Aamiin (Ratna Meldia,SH).